Bahaya socmed untuk para Jomblo

Quote:
"Apa yang kita lihat, kita dengar dan kita bayangkan terkadang bukanlah apa yang kita alami.. "

Kutipan di atas, menurut gue pribadi maknanya bagus banget. Bener banget bahwa apapun itu yang kita lihat, belum tentu sesuai dengan apa yang kita alami. Maksud dari kalimat barusan adalah bahwa kita enggak bisa sepenuhnya yakin akan suatu hal, sebelum kita mengalaminya secara langsung. Biarin gue buat ngasih contoh gampang soal yang satu ini.



Coba bayangin, sekarang lo lagi duduk santai di depan komputer lo. Terus, karena iseng dan lagi enggak ada kerjaan, lo mutusin buat chatting lewat Yahoo Messenger. Nahh di dalem YM, lo dengan random-nya masuk ke room dengan nama "JOMBLO". Kebetulan banget di room ini ada 4 orang user yang lagi online. Akhirnya lo mutusin buat kenalan sama salah satu dari 4 orang ini. Lo buka profilenya, trus lo liat foto dia yang amat sangat unyu + cute = jari telunjuk depan bibir manyun (hah alay? gapapa meen, alay itu proses menuju kedewasaan). Akhirnya, lo tertarik buat nge-ping dia dan chat ringan sama dia. Abis sukses kenalan, sukses becandaan, sukses juga minta nomer handphone sama nickname facebook dia, lo ngajakin dia ketemuan. Si doi langsung ngasih respon positif.  Lo agak bingung kenapa pdkt lo bisa jalan semulus itu. Tapi, lo juga curiga ini efek dari foto YM lo itu fotonya Justin Bieber. Entah si cewek yang bego, atau elo yang kelewatan hoki.



Itu tadi kenalannya, sekarang bagian pas ketemuannya. Setelah 1 jam persiapan maksimal buat tampil keren di depan cewek, lo merasa cukup mantap untuk pergi ke tempat janjian. Lo maju dengan tegapnya, membuka pintu dan lalu lo dengan keyakinan penuh memutuskan balik lagi ke kamar buat ganti baju. Iya gue tau. Gue juga pernah lebih parah. Dua jam pun dilalui dan sekarang lo sudah jadi orang yang benar - benar berbeda. Sekarang elo sudah jauh dan amat sangat lebih yakin dari sebelumnya. Lo sudah yakin banget buat ngambil keputusan ngebatalin kopidarat hari itu. Enggak. Gue cuman becanda. Sekarang lo sampai di tempat janjian lo. Lo pake kemeja biru, bawa bunga mawar (colongan dari tetangga) , pake dasi kupu - kupu keberuntungan lo, dilengkapi sama kacamata kopidarat warisan kakek loe. Lo nggak lupa kan kalau gue nyuruh lo ngebayangin apa yang gue tulis ini? Oke lanjut.



Si doi janji bakal dateng tepat pukul 15.00 di cafe kesayangan lo. Dia bilang bakal pake baju merah dan tinggi badannya 172 cm. Lo pun nunggu si doi. Duduk di kursi dengan posisi paling strategis, deket pintu masuk. Tujuannya ya cuman satu, biar bisa langsung tahu kalau - kalau si doi udah dateng dan berjalan dengan anggunnya dari kejauhan. Sayangnya, setelah menunggu dan menanti dengan sabar untuk kurun waktu yang sangat lama, lo dikejutkan dengan kehadiran sesosok Teletubbies. Teletubbies dengan tinggi kurang lebih 150cm dan baju berwarna merah ini pun tersenyum sambil melambaikan tangannya kearah lo. Hal yang mampu merubah hari indah lo kearah sebaliknya. Dia berjalan dengan santainya ke meja lo yang sangat strategis. Dan setelah dia tepat di depan meja lo, sesaat sebelum lo kabur dia bilang "Hey! Elo yang kemaren di YM kan?". Akhirnya lo menjawab dengan sigap dan tegas "Bukan! Gue orang gila! Dimana anakku.. Dimana Istriku..".


Yap, inilah yang gue maksud apa yang lo liat itu belum tentu apa yang bakal lo jalanin.



Saran gue sih, kalau lo kenalan sama seseorang di media jejaring sosial macam facebook, pilihlah tempat ketemuan yang memungkinkan lo menghilang tanpa jejak. Kalau - kalau apa yang lo lihat di profile picturenya, adalah foto dia 20 tahun yang lalu. Waspadalah, waspadalah!

Mencoba Galau

Tadi pagi abis bangun tidur, gue nyari sarapan. Ke meja makan ehh nggak ada makanan. Baru inget nyokab lagi overseas. Akhirnya ngambil handuk terus jalan ke kamar mandi. Sampai depan kamar mandi, gataunya malah balik badan terus buka kulkas. Laper. Liatin isi kulkas, ga ada makanan. Ngambil 1 kotak susu, terus minum sampe lega. Masih tetep laper. Akhirnya ngabur keluar rumah terus ke depot bunda buat makan bubur.

Kelar makan, gue ngenet bareng temen - temen. Ngabisin waktu nggak jelas sampai jam makan siang. Terus makan siang di Warung Risa. Makan ayam goreng. Sikat habis, eh kepedesan. Ternyata itu ayam di kasih sambel. Gue benci sambel. Sial banget.

Sekarang gue bingung kenapa malah curhat soal makanan. Padahal gue lagi nyoba galau. Ngapain nyoba galau? Karena gue jarang galau. Tapi bukan jarang juga sih sebenernya. Gue sering galau. Kalau boleh jujur sih bukannya sering. Hampir tiap hari gue dilema sama si doi, bikin gue galau galau dan galau. Hidup gue penuh kegalauan. Sampai - sampai gue nyiptain moto galau. "Gak galau, gak gaul!". Maksudnya apa juga gue nggak ngerti. Yang penting gue galau.

Buka twitter, ngetweet, terus ga sengaja liat si do'i ngetweet. Iseng - iseng buka timeline dia. Baca - baca mention sama Retweet dia. Akhirnya nemu mention rayu - rayuan ama cowok. Bikin gue kesel. Kesel sama galau itu beda! tapi, karena kesel gue malah jadi galau. Pocong bilang "kalau kamu galau maka bershowerlah.." jadi gue cabut aja langsung ke kamar mandi. Masuk kamar mandi, ga bawa handuk ga pake apa - apa terus sadar. Gue ga punya shower di kamar mandi gue. Akhirnya GALAU lagi. keluar kamar mandi , masuk kamar terus rebahan. Ehh ketiduran. Gagal galau.


Sore - sore gue bangun. Liat jam udah hampir jam 6. Baru inget ada tugas kuliah. Alih - alih galau, gue malah panik ngelantur. Ngerjain tugas cepet - cepet. Hampir aja putus asa. Tapi google nolongin gue dengan sangat bagus. Tugas gue tinggal copas doang. Thankyou google, you're a Life Saver!

Nonton TV, putar musik, matiin lampu. Saat gini gue merasa jauh lebih galau. Tapi nyamuk datang dan merusak prosesi peng-Galau-an gue. Gue ngamuk nyalain lampu. Terus duduk. Liatin TV cuman pelototin TV. Bengong ga begerak. Utak - atik remote. Ganti channel drama korea. Gak ketemu. Yaudah akhirnya malah nonton Spongebob. malah ketawa. Karena kesel, matiin TV. Nyari makan malam terus pulang. Nulis ginian sambil kesel. Ngomong ama diri sendiri "Gue pengen Galau!" . Ehh, ternyata gue ngantuk. Sekarang gue tidur aja. Maaf, enggak nyambung.

Mahasiswa dan Masalahnya

Gue baru - baru aja resmi jadi mahasiswa baru atau yang sering disingkat MABA. Sekarang gue pengen sharing nih seputar masalah baru di kehidupan mahasiswa baru. Well, tentunya sebagai mahasiswa baru masalah dan tragedi baru bakal bermunculan. So, sedikit tentang yang gue rasain bakal gue tumpahin disini.

Masalah - masalah ini bakal gue bagi jadi beberapa kategori. Diantaranya adalah masalah kecil mahasiswa baru ( macilmaba ) , masalah besar mahasiswa baru ( masarmaba ) , dan masalah utama mahasiswa baru ( mamamaba ). Here goes!


1. MacilMaba :

Dalam kategori ini, kami para maba di hadapkan dengan sebuah situasi dimana kami harus kembali beradaptasi dengan lingkungan baru. Sama halnya pada masa orientasi di sekolah, kami harus menghafal seluk beluk kampus, posisi ruangan dan mengingat betul siapa dosen kami.


Hal tersulit dari kategori ini adalah kami harus membenturkan kepala ke dinding, sampai fungsi otak kembali normal dan bisa menyimpan/mengingat semua pembaharuan yang kami alami (dalam kasus ini, gue adalah orang yang mudah lupa) . Terutama untuk mengingat wajah dosen killer, diperlukan kursus 1 bulan penuh untuk tidak memuntahkan makanan saat makan.
PS : Terapi dini amat sangat di anjurkan.



2. MasarMaba :

Ini adalah kategori yang bisa dibilang sangat vital dan menentukan masa depan kami sebagai mahasiswa. Sebuah masalah yang kabarnya hampir semua profesor dan doktor dengan IQ super tidak dapat selesaikan. Rapat berjam - jam, berhari - hari, bakan berbulan - bulanpun dikatakan tidak bisa membuat penyelesaian yang bermutu dari masalah ini. Masalah ini adalah...



O - S - P - E - K




Ya, OSPEK adalah sebuah masalah yang amat sangat luar biasa berdampak besar pada kejiwaan seorang mahasiswa baru. Desas - desus mengatakan hal ini bisa memicu kemungkinan serangan jantung dadakan sampai efek paling ringan yaitu muntah 7 hari berturut - turut. Sangat Horror.

Ospek itu sendiri, dikabarkan oleh beberapa sumber memiliki pembagian yang mendasar. Pertama - tama kami para maba akan mendapatkan himbauan ( baca : paksaan ) untuk menggunduli rambut kami. Dan ini memiliki dampak yang sangat negatif dalam proses kehidupan menuju kedewasaan. Khususnya pada saat mencari pacar. - Ryan Juliandi 17 Tahun, Mahasiswa JOMBLO.

Bayangkan saja ! Jika kami para maba khususnya yang tidak seganteng Justin Bieber, harus dihadapkan pada masalah pertama ini. Saat punya rambut yang indah dan menggugah mata saja, kami belum tentu punya pacar, apalagi saat mereka menghilang dari peradaban! APA YANG HARUS KAMI LAKUKAN!? APAKAH KAMI HARUS MERENUNG DI POJOK KAMPUS SAMBIL MENGELUS BAGIAN YANG HILANG DARI ATAS KEPALA KAMI!? JAWAB!!!
*Tips : pakailah topeng saat pergi ke kampus, nyatakanlah bahwa diri anda adalah seorang alien dari planet mars hingga rambut anda kembali menampakan diri.


3. MamaMaba :




Sekarang sampai pada yang terakhir, yaitu masalah utama para mahasiswa baru. Ini adalah masalah yang paling vital dalam kehidupan para mahasiswa baru.


Terus ( curhat ngenes )

Jadi gini, gue suka sama cewek. terus si cewek dah punya cowok. terus gue patah hati deh. terus gue enggak nyerah, rencananya gue nungguin dia ampe kapanpun juga. nah terus sampe sekarang gue masih nyari jati diri, dan terus memperbaiki keadaan di hidup gue. terus sekarang galau terus nulis ini. terus gimana ya? terus.

Realism..

Yesterday we've met, Today we're friends, Tomorrow? We'll see..