lari..
lari,lari..
lagi - lagi lari..
terus saja berlari..
lari - lari lagi..
lari..
kenapa harus berlari?
jika bisa dengan berhenti..
cukup dengan berhenti..
berhenti..
apa aku harus berhenti?
padahal aku bisa terus berlari..
berlari hingga tak dapat bergerak lagi..
walaupun tanpa arti..
arti?
mengapa harus berarti?
jika semua bisa dilakukan tanpa hati.
Ya! benar. Tanpa hati. Jika bisa dilakukan tanpa lagi harus menggunakan perasaan, segala hal tidak akan pernah sulit untuk dilakukan. Tanpa rasa takut, tidak sulit untuk melompat dari ketinggian 100 kaki. Tanpa rasa iba, dengan mudah kita bisa membunuh orang yang telah mengganggu kita. Meskipun jika begitu, dunia tidak akan seimbang.
Lantas, haruskah aku menyatakan salah? untuk melakukan apapun tanpa sepenuh hati?
Kenapa?
Tidak adakah jawaban yang bisa menjawab?
TIdak adakah seseorang diluar sana yang bisa menjelaskan mengapa?
Tidak adil..
Saat ini aku sedang berlari. Melarikan diri dari kenyataan. Bersembunyi dari kenyataan. Meninggalkan kenyataan. Melupakan kenyataan. Menghapus kenyataan itu sendiri, tanpa perasaan.
Perih memang. Seakan mengantar bagian kehidupan kita sendiri, menuju ke neraka. Namun aku hanya bisa berlari.
Lari lagi.. lagi.. lagi dan lagi..
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar